Bantuan beras dan kebutuhan pokok ini, walaupun jumlahnya terbatas, setidaknya bisa membantu mencukupi kebutuhan pangan mereka
Sejak 1 Juni 2020, perseroan mulai menyalurkan beras untuk 1,85 juta keluarga terdampak
Bansos dicairkan seiring Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali sejak tanggal 3 – 20 Juli 2021.
Pemberian vaksin di daerah marjinal tersebut menurut Menko Luhut, perlu dijalankan bersamaan juga dengan pemberian bantuan beras yang saat ini telah disiapkan.
Bulog juga berkomitmen untuk memastikan kualitas dan kuantitas beras yang disalurkan dengan membentuk Tim monitoring dan Evaluasi (Monev) Bulog.
Kemensos bermitra dengan Perum Bulog dalam penyaluran bantuan beras 10 kg untuk 10 juta KPM PKH, 10 juta KPM BST dan 8,8 juta KPM Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)/Kartu Sembako non PKH.
Pengawasan dan pengendalian kualitas dan kuantitas jumlah beras Bulog akan terus dipantau melalui "Quality Control Management".
Bantuan beras ini dibagi menjadi 60.000 paket dan masing-masing paket berisi 5 kilogram beras.